Saya beruntung berteman dengan para jurnalis senior yang semuanya masih berusia muda namun punya idealisme yang di barengi dengan kemampuan untuk menambah wawasannya setiap saat.
Sudah menjadi agenda tetap saya untuk mengunjungi Kompleks Makam Juang Mandor pada saat ada upacara resmi untuk memperingati peristiwa Mandor yang memakan korban lebih dari 21.000 SDM terbaik Kalbar pada masa itu, diluar jadwal tetap ini sebenarnya hampir setiap bulan minimal 1 kali saya mengunjungi Kompleks Makam Juang Mandor ini antara lain karena hobby saya yang sama dengan Bapak Samad (Juru Kunci Makam Mandor) yaitu mengenai Anggrek spesies, kantong semar dan ekplorasi plasma nuftah lainnya yang menjadi kekayaan alam Kalimantan Barat. Alasan lain adalah mengantarkan tamu yang ingin tahu tentang Kalimantan Barat, hal lainnya lagi adalah membawa anak anak saya untuk menambah wawasan tentang Makam Juang mandor maupun tentang anggrek dan kantong semar.
Kali ini Rombongan kami terdiri dari :
1. Andreas Acui Simanjaya (penulis).
2. Nur Iskandar (Borneo Tribune)
3. Tanto Yakobus (Borneo Tribune)
4. Munawar (London Muslim TV)
5. Gumai (London Muslin TV)
Kebetulan pada hari ini (28/6/07) kami mempunyai tujuan yang sama untuk mengunjungi Makam Juang Mandor yang terletak di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, kunjungan ini penting buat kami karena beberapa alasan antara lain :
1. ada nilai dan hubungan historis antara upacara yang di adakan hari ini dengan sebagian perjuangan yang kami lakukan bersama sama untuk mengangkat eksistensi dan aktualitas seputar peristiwa Mandor agar dapat di akui sebagai dari sejarah perjuangan Rakyat Kalbar.
2. ingin tahu bagaimana antusias masyarakat untuk hadir dan apa yang terjadi dibandingkan dengan tahun tahun yang lalu sebelum kami secara bersama melalui pers secara konsisten mengangkat issue Peristiwa Mandor dan Makam Juang Mandor ini.
3. Untuk mengetahui apa langkah lanjutan yang harus kami lakukan ke depannya untuk mempertajam visi dan fokus dalam memposisikan peristiwa Mandor dan Makam Juang Mandor ini.
4. Liputan jurnalistik untuk keperluan rekan rekan yang kebetulan profesinya adalah wartawan Borneo Tribune dan London Muslim TV.
5. mengali ide ide dan wawasan baru dengan diskusi yang terjadi sepanjang perjalanan pergi dan pulang.
Hasilnya banyak sekali yang kami dapatkan dari perjalanan ini, terutama ikatan silahturahmi yang terjalin semakin erat dan berkembangnya wawasan masing masing karena diskusi yang berkembang, selain itu juga ada banyak kejadian tak terduga yang sudah pasti akan menjadi kenangan dan kesimpulan tentang peristiwa Mandor dan kaitannya dengan fakta aktual yang terjadi pada saat ini, dan yang paling penting adalah apa langkah selanjutnya karena perjuangan untuk ini belum selesai.
Cerita mengenai perjalanan ini akan saya kirimkan dalam beberapa bagian tulisan, semoga bisa memberikan manfaat dan semakin memperjelas eksistensi MakamJuang Mandor dan segala aspeknya.
Salam Hangat
Ir. Andreas Acui Simanjaya
Sudah menjadi agenda tetap saya untuk mengunjungi Kompleks Makam Juang Mandor pada saat ada upacara resmi untuk memperingati peristiwa Mandor yang memakan korban lebih dari 21.000 SDM terbaik Kalbar pada masa itu, diluar jadwal tetap ini sebenarnya hampir setiap bulan minimal 1 kali saya mengunjungi Kompleks Makam Juang Mandor ini antara lain karena hobby saya yang sama dengan Bapak Samad (Juru Kunci Makam Mandor) yaitu mengenai Anggrek spesies, kantong semar dan ekplorasi plasma nuftah lainnya yang menjadi kekayaan alam Kalimantan Barat. Alasan lain adalah mengantarkan tamu yang ingin tahu tentang Kalimantan Barat, hal lainnya lagi adalah membawa anak anak saya untuk menambah wawasan tentang Makam Juang mandor maupun tentang anggrek dan kantong semar.
Kali ini Rombongan kami terdiri dari :
1. Andreas Acui Simanjaya (penulis).
2. Nur Iskandar (Borneo Tribune)
3. Tanto Yakobus (Borneo Tribune)
4. Munawar (London Muslim TV)
5. Gumai (London Muslin TV)
Kebetulan pada hari ini (28/6/07) kami mempunyai tujuan yang sama untuk mengunjungi Makam Juang Mandor yang terletak di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak, kunjungan ini penting buat kami karena beberapa alasan antara lain :
1. ada nilai dan hubungan historis antara upacara yang di adakan hari ini dengan sebagian perjuangan yang kami lakukan bersama sama untuk mengangkat eksistensi dan aktualitas seputar peristiwa Mandor agar dapat di akui sebagai dari sejarah perjuangan Rakyat Kalbar.
2. ingin tahu bagaimana antusias masyarakat untuk hadir dan apa yang terjadi dibandingkan dengan tahun tahun yang lalu sebelum kami secara bersama melalui pers secara konsisten mengangkat issue Peristiwa Mandor dan Makam Juang Mandor ini.
3. Untuk mengetahui apa langkah lanjutan yang harus kami lakukan ke depannya untuk mempertajam visi dan fokus dalam memposisikan peristiwa Mandor dan Makam Juang Mandor ini.
4. Liputan jurnalistik untuk keperluan rekan rekan yang kebetulan profesinya adalah wartawan Borneo Tribune dan London Muslim TV.
5. mengali ide ide dan wawasan baru dengan diskusi yang terjadi sepanjang perjalanan pergi dan pulang.
Hasilnya banyak sekali yang kami dapatkan dari perjalanan ini, terutama ikatan silahturahmi yang terjalin semakin erat dan berkembangnya wawasan masing masing karena diskusi yang berkembang, selain itu juga ada banyak kejadian tak terduga yang sudah pasti akan menjadi kenangan dan kesimpulan tentang peristiwa Mandor dan kaitannya dengan fakta aktual yang terjadi pada saat ini, dan yang paling penting adalah apa langkah selanjutnya karena perjuangan untuk ini belum selesai.
Cerita mengenai perjalanan ini akan saya kirimkan dalam beberapa bagian tulisan, semoga bisa memberikan manfaat dan semakin memperjelas eksistensi MakamJuang Mandor dan segala aspeknya.
Salam Hangat
Ir. Andreas Acui Simanjaya
Foto: Tanto Yakobus (Andreas Acui Simanjaya dua dari kanan)
No comments:
Post a Comment