Sunday, June 22, 2008

Mandor Strategis Pikat Pengunjung ke Jalur Landak

Jalan Tayan Sedot Sebagian Pengguna Jalan ke Sanggau

Nur Iskandar
Borneo Tribune, Pontianak

Jalan trans Kalimantan yang kini dalam proses penyelesaian sudah bisa dilewati kendaraan roda empat. Hanya beberapa ruas yang belum diaspal.
Jalan trans Kalimantan membentang sejak Tanjung Hulu Kota Pontianak, memasuki Sungai Ambawang Kecamatan Kubu Raya dan terus menuju ke Tayan Kabupaten Sanggau.
Dengan menggunakan jalur Tayan, pengguna jalan bisa menghemat dua jam antara Kota Pontianak dan Sanggau jika dibandingkan dengan menggunakan jalur Jalan di Landak. Lebih kurang 120 km jalan potong itu melintasi jalur yang konvensional selama ini yang dari Kota Pontianak melewati Batu Layang, Pinyuh dan Anjungan.
Menurut Karo Binsos Pemprov Kalbar, Drs Sri Jumiadatin, Mandor adalah salah satu kota kecil di tengah-tengah antara Kota Pontianak dan Kota Landak yang jika mampu dikembangkan dengan kreatif bisa menjadi lokasi yang menarik. Terutama untuk tujuan wisata. Tepatnya wisata sejarah.
Mandor selama ini dikenal sebagai lokasi bersejarah. Di sana terdapat sebuah makam juang yang menunjukkan sisa-sisa kekejaman fasisme Jepang selama berkuasa di Indonesia (Kalbar: 1942-1944).
Berdasarkan sejarah, terdapat ratusan bahkan ribuan korban. Data umum yang digunakan, jumlah korban kekejaman Jepang di Mandor mencapai 21.037 jiwa.
Pemprov Kalbar menurut Sri Jumiadatin yang juga putri pahlawan daerah HM Suwignyo sudah berbuat sekuat tenaga. Tepatnya dengan memproses produk hukum berupa Perda Hari Berkabung Daerah. Perda No 5 Tahun 2007 tentang HBD dan Monumen Perjuangan Daerah itu mesti disikapi lebih intensif. Di antaranya bagaimana mengelola Makam Juang Mandor menjadi refresentatif bagi bidang pendidikan. Dengan demikian nilai-nilai sejarah kejuangan para pahlawan bisa diwariskan kepada generasi muda.
Lokasi Mandor juga merupakan lokasi cagar alam. Di sana terdapat habitat napenthes atau kantong semar yang asli dan bervariasi. Jika dirawat dengan baik akan mampu menarik wisatawan manca negara dan domestik. Dengan demikian Mandor akan menjadi daerah tujuan wisata yang menghidupkan sumber-sumber ekonomi warga setempat.
Lokasi yang tidak jauh dari Kota Pontianak, yang dapat ditempuh hanya dalam 2 jam, sangat menjanjikan apabila dikelola dengan baik. Di sini tentu saja harus ada kerjasama antara Pemprov Kalbar dengan Pemkab Landak.
Selain situs makam juang Mandor, tak jauh dari lokasi tersebut juga terdapat situs eks kerajaan Lau Fong Pak. Kerajaan ini berbentuk republik di mana sudah ada proses pemilihan umum yang langsung, bebas dan rahasia (menggunakan bilik suara), serta telah punya mata uang sendiri maupun stempel kerajaan. ■

No comments: